Apa itu Cerpen?
Sebelum mendalami cara menulis cerpen, kamu harus memahami definisinya. Cepren atau cerita pendek merupakan karya sastra fiksi yang secara spesifik berbentuk ringkas dan memiliki jalan cerita singkat. Karena format yang singkat, cerpen hanya berfokus pada satu aspek cerita dengan karakter, tema, latar, dan alur yang sederhana.
Unsur-unsur Cerpen
Berikut adalah penjelasan unsur intrinsik dan ekstrinsik yang membangun sebuah cerpen.
1. Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik cerpen adalah aspek yang memberikan kekhasan pada karya penulisan cerpen. Dalam unsur intrinsik, terdapat aspek-aspek di bawah ini:
- Plot: serangkaian peristiwa yang terjadi dalam cerita
- Karakter: tokoh-tokoh dalam cerita
- Setting: tempat dan waktu di mana cerita berlangsung
- Tema: pesan atau makna yang ingin disampaikan dalam cerita
- Gaya bahasa: cara penulis menyampaikan cerita melalui pemilihan kata dan kalimat, penggunaan bahasa figuratif, dan lain-lain
Aspek- aspek di atas sangat penting, sebagaimana plot menentukan alur cerita, karakter membuat cerita menjadi hidup, setting membantu membentuk suasana dan konteks, tema memberikan makna, dan gaya bahasa menentukan cara cerita disampaikan.
2. Unsur Ekstrinsik
Unsur ekstrinsik dapat membantu pembaca untuk memahami konteks dibalik cerpen yang ditulis. Konteks ini dibangun oleh aspek-aspek berikut.
Latar belakang pengarang: sejarah hidup, pendidikan, pengalaman, dan nilai-nilai yang dianut pengarang yang akan memengaruhi hasil tulisan
Konteks sejarah atau sosial: gambaran kondisi sosial dan politik pada saat cerita ditulis
Aliran sastra: karya atau tokoh penulis sastra lain yang memengaruhi gaya bahasa yang digunakan oleh penulis saat menyampaikan ceritanya.
Latar belakang pengarang, konteks sejarah atau sosial, dan aliran sastra dapat membantu pembaca memahami pesan atau makna dalam cerita dan membantu membentuk interpretasi yang lebih kaya dan mendalam.
Struktur Cerita Pada Cerpen
Struktur dalam cerpen atau cerita pendek adalah susunan elemen-elemen yang membentuk cerita keseluruhan. Struktur cerpen terdiri dari beberapa bagian yang harus disusun dengan baik agar dapat dinikmati oleh pembaca. Berikut ini adalah penjelasan tentang struktur dalam cerpen:
1. Abstrak
Pada bagian abstrak cerpen, kamu bisa memperkenalkan tokoh-tokoh utama dalam cerita. Penulisan abstrak pada cerpen biasanya digunakan sebagai pelengkap cerita saja sehingga bersifat opsional.
2. Orientasi
Pada bagian orientasi cerpen, kamu dapat menggambarkan latar cerita seperti gambaran tempat dan waktu, serta masalah atau konflik yang akan dihadapi oleh tokoh utama. Kamu juga bisa membangun tensi atau emosi yang dirasakan oleh tokoh dalam cerpen tersebut.
3. Komplikasi
Pada bagian komplikasi, kamu bisa menjelaskan tentang awal mula pengalaman tokoh menghadapi suatu masalah yang dihadapi. Pengalaman ini juga termasuk watak dari tokoh dan urutan kejadian yang berhubungan dengan sebab akibat dari permasalahan.
4. Evaluasi
Pada bagian evaluasi, puncak dari ketegangan dan konflik dalam cerita digambarkan secara jelas. Jadi, kamu harus menggambarkan suasana dan perasaan tokoh utama dalam memproses konflik tersebut. Penulisan aspek ini bertujuan agar pembaca menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang muncul pada bagian awal cerita.
5. Resolusi
Pada bagian resolusi cerpen, kamu bisa menuliskan situasi di mana konflik mulai mereda. Pada bagian ini, tokoh utama secara bertahap mulai menemukan jalan keluar dari masalah. Maka, kamu bisa menuliskan pembongkaran atau penjelasan dari beberapa kejadian yang masih menjadi misteri bagi pembaca.
6. Koda
Koda merupakan bagian di mana kamu sebagai penulis bisa menyampaikan pesan moral yang dapat diambil oleh pembaca.
Ciri-Ciri Cerpen
Untuk mendefinisikan karya tulis sebagai cerpen, terdapat ciri-ciri umum yang bisa diidentifikasi. Berikut adalah beberapa di antaranya:
1. Cerpen bersifat fiktif
Ciri-ciri cerpen yang pertama adalah kisah yang dituliskan bersifat fiksi. Meski sebuah cerpen dapat terinspirasi dari kejadian nyata, dalam kepenulisannya harus dikembangkan menjadi fiksi. Ciri-ciri cerpen yang bernuansa fiktif harus diaplikasikan karena jika dibuat sangat mirip dengan kejadian sebenarnya, maka genrenya bisa saja masuk ke dalam kategori autobiografi atau biografi.
2. Jumlah kata dalam cerpen relatif sedikit
Memiliki alur cerita yang singkat dan sederhana, membuat cerpen biasanya hanya terdiri dari 1000-10.000 kata saja.
3. Karakter tokoh pada cerpen sangat sederhana
Dengan jumlah kata yang relatif sedikit, tentu saja penokohan dalam cerita pendek tidak akan rumit seperti dalam novel. Umumnya, penulis cerpen hanya menyoroti sebagian kecil dari karakter tokoh-tokoh.
Selain itu, biasanya hanya ada satu sampai tiga tokoh saja dalam cerita. Tiap-tiap tokohnya tidak ada deskripsi detail ataupun terlalu mendalam tentang karakteristiknya.
4. Selesai dibaca dalam sekali duduk
Berbeda dengan karya sastra novel yang berisi beberapa bab yang bisa diselesaikan secara berkala, ciri-ciri cerpen yang utama adalah selesai dibaca sekali duduk saja.
5. Pemilihan diksi cerpen umumnya tidak rumit
Karena penyajian cerita kepada pembaca harus dapat diselesaikan dalam sekali duduk, pemilihan kata dalam penulisan cerpen biasanya sederhana. Hal ini agar alur cerita lebih mudah dicerna, dipahami, dan dinikmati oleh pembaca.
Jenis-Jenis Cerpen
Berikut ini adalah penjelasan tentang cerpen pendek, cerpen sedang, dan cerpen panjang:
1. Cerpen Pendek
Cerpen pendek adalah cerita dengan jumlah katanya terdiri dari 500 hingga 700 kata. Struktur ceritanya sangat singkat dan sederhana, serta benar-benar hanya fokus membahas satu peristiwa atau konflik saja. Karakter dan latar belakang cerita biasanya tidak digambarkan secara mendetail. Cerpen pendek seringkali memiliki akhir yang mengejutkan atau terbuka.
2. Cerpen Sedang
Cerpen sedang memiliki jumlah kata berkisar 700 hingga 1000 kata. Karena sedikit lebih panjang dari cerpen pendek, penokohan yang diceritakan bisa dijabarkan dengan kalimat yang lebih jelas. Cerpen sedang juga biasanya digunakan untuk menjelaskan cerita yang lebih mendetail.
3. Cerpen Panjang
Cerpen panjang biasanya memiliki jumlah kata berkisar 1.000 hingga 10.000 kata. Cerpen jenis ini punya struktur cerita yang lebih kompleks dibandingkan dua jenis cerpen sebelumnya. Dengan karakter yang lebih kompleks dan latar belakang yang lebih detail, cerpen panjang seringkali memiliki plot yang lebih rumit dan beragam, serta penggalian pengembangan karakter yang lebih mendalam.
Fungsi Cerpen
Sebagai karya seni kepenulisan, tentu cerpen memiliki fungsi yang berbeda-beda tergantung pengaruh yang dirasakan oleh para pembacanya. Namun, fungsi cerpen bisa dikategorikan ke dalam penjelasan berikut.
1. Fungsi Rekreasional
Cerpen merupakan salah satu media hiburan yang populer. Cerpen yang menarik dapat menghibur pembaca dan memberikan kesenangan.
2. Fungsi Didaktif
Fungsi cerpen ini ditandai dengan cerpen yang mengajarkan nilai-nilai moral dan pelajaran hidup yang berharga. Cerpen juga dapat memberikan pemahaman tentang budaya, sejarah, atau peristiwa penting dalam kehidupan manusia.
3. Fungsi Inspirasional
Cerpen dapat menginspirasi pembaca dengan cara menunjukkan karakter, pengalaman tokoh, penyelesaian masalah, atau pun situasi yang inspiratif melalui aspek-aspek yang ada dalam karya tulisan tersebut.
4. Fungsi Politis
Cerpen dapat digunakan untuk menyampaikan pesan tertentu seperti kritik sosial, politik, atau budaya. Cerpen juga dapat digunakan untuk mempromosikan ide atau memengaruhi pembaca tentang nilai-nilai tertentu.
Cara Menulis Cerpen untuk Pemula
Sebagai langkah awal cara membuat cerita pendek untuk pemula, sebaiknya kamu menyisihkan waktu khusus untuk menulis. Hal ini karena, pengerjaan membutuhkan beberapa tahapan proses yang cukup panjang sebagai berikut.
1. Menentukan tema atau ide cerita
Pilih topik yang menarik untuk kamu atau ide-ide seperti pengalaman yang ingin dibagikan kepada pembaca. Pikirkan juga pesan atau moral atau nilai-nilai yang ingin kamu sampaikan melalui cerpen.
2. Membuat karakter
Ciptakan karakter-karakter yang akan membangun keseluruhan jalannya cerita. Berikan nama, watak atau karakterisasi, dan juga latar belakang tokoh yang membuat mereka menarik dan mudah diingat.
3. Buat kerangka atau plot cerita
Atur alur cerita dengan menggambarkan kejadian-kejadian penting yang terjadi. Tuliskan titik poin ketika konflik muncul, permasalahan terjadi, serta resolusi kunci dari permasalahan tersebut.
4. Deskripsikan suasana dalam cerpen
Gambarkan latar tempat dan suasana yang ada dalam cerita dengan menggunakan kata-kata dan kalimat yang deskriptif. Kamu juga bisa menghubungan latar dan suasana dengan karakteristik atau kondisi tokoh.
5. Menentukan sudut pandang
Sudut pandang adalah cara penulis memposisikan diri dalam penulisan kisahnya. Dalam proses melahirkan suatu karya fiksi cerpen, sudut pandang digunakan dalam menampilkan penokohan dengan gaya yang diinginkan penulis.
Sederhananya, sudut pandang berupa cara kamu dalam penyebutan tokoh pada cerita. Kebanyakan penulis menggunakan sudut pandang orang pertama seperti penggunaan subyek “saya” atau “aku” dalam menyampaikan cerita.
Ada pula penulis yang menggunakan sudut pandang orang ketiga dengan menyebut subjek “mereka” atau “dia” untuk menyampaikan cerita.
6. Menulis cerpen dengan ciri khas sendiri
Seperti disinggung sebelumnya, cerpen dapat menggambarkan ciri khas seorang penulisnya. Karena itu, tips menulis cerpen bagi pemula selanjutnya adalah menulis dengan gaya bahasa sendiri. Artinya, kamu boleh terinspirasi dari gaya penulis lain. Tetapi, jangan sampai kamu sepenuhnya berusaha untuk meniru cara kepenulisannya.
7. Swasunting dan Revisi
Setelah selesai menulis cerpen, baca kembali hasil karya tulis kamu dan perbaiki kesalahan yang ada. Periksa tata bahasa, ejaan, dan struktur kalimat untuk memastikan cerpen kamu mudah dibaca dan dimengerti.