Cara Membuat Puisi yang Benar dan Menarik

Apa kamu pernah membuat puisi? Baik itu untuk memenuhi tugas sekolah atau hanya hobi saja. Menurut definisinya, puisi adalah karangan yang mengekspresikan pikiran atau perasaan penulisnya (penyair) melalui keindahan kata-kata. Jadi, dalam teks puisi, kita bisa mengungkapkan perasaan senang, sedih, rindu, gelisah, atau pengagungan dalam bahasa yang indah.

Untuk dapat membuat teks puisi yang baik dan benar, kamu harus paham terlebih dahulu mengenai unsur-unsur pembangun puisi, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Nah, penjelasan mengenai unsur-unsur pembangun puisi sudah dibahas secara lengkap di artikel, “Unsur Ekstrinsik & Intrinsik Pembangun Puisi“, ya.

Setelah mengetahui materi tentang pengertian dan unsur pembangun puisi, sekarang kita lanjut ke bahasan cara membuat puisi yang benar dan menarik. Mungkin sebagian di antara kamu, berpikiran bahwa sepertinya membuat puisi itu mudah. Namun, pada kenyataannya, banyak yang harus diperhatikan loh agar teks puisi itu sendiri menarik saat dibaca dan mudah dipahami oleh pembaca.

Lalu, bagaimana cara membuat puisi yang baik dan benar? Yuk, kita pelajari!

1. Menentukan Tema dan Judul yang Menarik

Langkah pertama dalam membuat puisi adalah, pilihlah satu tema yang kita inginkan sebagai acuan dalam membuat puisi. Tema puisi ada banyak sekali. Jadi, sebisa mungkin pilihlah tema yang benar-benar menarik.

Setelah menentukan tema, langkah selanjutnya adalah menentukan judul yang berpacu pada tema. Misalnya saja, kita mau membuat puisi bertema pujian terhadap seseorang/pahlawan, maka kamu bisa beri judul dengan nama orang/pahlwan tersebut.

 

2. Menentukan Kata Kunci

Setelah menentukan tema dan judul puisi, langkah selanjutnya adalah menentukan kata kunci. Jika kamu telah menemukan tema, misalnya tadi pujian terhadap guru, maka selanjutnya adalah menemukan kata kunci yang berkaitan dengan pujian atau rasa syukur tersebut.

Apabila sudah dirasa cukup untuk memulai membuat puisi, maka kamu tinggal mengembangkannya dalam sebuah kalimat atau larik puisi. Misalnya, satu kata kunci digunakan untuk satu larik. Atau bisa saja, satu kata kunci kemudian dikembangkan menjadi satu bait.

 

3. Menggunakan Diksi

Langkah menulis puisi selanjutnya adalah menentukan diksi atau pemilihan kata. Diksi bisa menjadi keunikan dalam sebuah puisi. Banyak puisi bagus yang menggunakan diksi sederhana, tapi ada juga puisi dengan diksi yang jarang didengar orang.

Nah, jika kamu ingin membuat teks puisi yang tidak biasa, kamu bisa gunakan gaya bahasa/majas. Gaya bahasa adalah penggunaan kata-kata dalam berbicara maupun menulis untuk memberikan efek-efek tertentu bagi pendengar atau pembaca. Misalnya, menggunakan majas perbandingan atau majas metafora.

 

4. Menggunakan Rima

Bima juga termasuk unsur esensial yang bisa membuat puisimu terdengar menarik dan indah. Rima adalah bunyi yang ditimbulkan oleh huruf atau kata. Rima dapat berupa pengulangan bunyi dengan sajak a-a-a-a, a-a-b-b, atau a-b-a-b. Contoh:

Di masa pembangunan ini
Tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak genta. Lawan banyaknya seratus kali.
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati

(Dikutip dari puisi berjudul Diponegoro karya Khairil Anwar)

 

5. Kembangkan Puisi Seindah Mungkin

Selanjutnya, agar puisi yang kamu buat menarik untuk didengarkan, kamu bisa mengembangkan semua langkah di atas. Caranya, susun kata-kata dan larik-larik puisi menjadi bait-bait. Kembangkanlah menjadi satu puisi yang utuh dan bermakna.

Kamu harus ingat bahwa puisi bukanlah sebuah artikel. Tulisan yang kamu buat untuk puisi harus ringkas, padat, sekaligus indah. Pilihlah kata yang sesuai yang mewakili unsur keindahan sekaligus makna yang padat.

Ingatlah tiga hal yang berkaitan dengan kata dan larik dalam menulis puisi, yaitu:

Kata adalah satuan rangkaian bunyi yang ritmis atau indah, atau yang merdu.
Makna kata bisa menimbulkan banyak tafsir.
Mengandung imajinasi mendalam tentang hal yang dibicarakan.

Nah, setelah mengikuti langkah-langkah dalam membuat puisi di atas, berikut diberikan beberapa contoh puisi yang bisa kamu jadikan referensi.

Pada Suatu Hari Nanti

Pada suatu hari nanti
Jasadku tak akan ada lagi
Tapi dalam bait-bait sajak ini
Kau takkan kurelakan sendiri

Pada suatu hari nanti
Suaraku tak terdengar lagi
Tapi di antara larik-larik sajak ini
Kau akan tetap kusiasati

Pada suatu hari nanti
Impianku pun tak dikenal lagi
Namun di sela-sela huruf sajak ini
Kau takkan letih-letihnya kucari

Karya : Sapardi Djoko Damono

Cara Menulis Cerpen Bagi Pemula Agar Menarik untuk Dibaca

Apa itu Cerpen?

Sebelum mendalami cara menulis cerpen, kamu harus memahami definisinya. Cepren atau cerita pendek merupakan karya sastra fiksi yang secara spesifik berbentuk ringkas dan memiliki jalan cerita singkat. Karena format yang singkat, cerpen hanya berfokus pada satu aspek cerita dengan karakter, tema, latar, dan alur yang sederhana.

Unsur-unsur Cerpen

Berikut adalah penjelasan unsur intrinsik dan ekstrinsik yang membangun sebuah cerpen.

1. Unsur Intrinsik

Unsur intrinsik cerpen adalah aspek yang memberikan kekhasan pada karya penulisan cerpen. Dalam unsur intrinsik, terdapat aspek-aspek di bawah ini:

  • Plot: serangkaian peristiwa yang terjadi dalam cerita
  • Karakter: tokoh-tokoh dalam cerita
  • Setting: tempat dan waktu di mana cerita berlangsung
  • Tema: pesan atau makna yang ingin disampaikan dalam cerita
  • Gaya bahasa: cara penulis menyampaikan cerita melalui pemilihan kata dan kalimat, penggunaan bahasa figuratif, dan lain-lain

Aspek- aspek di atas sangat penting, sebagaimana plot menentukan alur cerita, karakter membuat cerita menjadi hidup, setting membantu membentuk suasana dan konteks, tema memberikan makna, dan gaya bahasa menentukan cara cerita disampaikan.

 

2. Unsur Ekstrinsik

Unsur ekstrinsik dapat membantu pembaca untuk memahami konteks dibalik cerpen yang ditulis. Konteks ini dibangun oleh aspek-aspek berikut.

Latar belakang pengarang: sejarah hidup, pendidikan, pengalaman, dan nilai-nilai yang dianut pengarang yang akan memengaruhi hasil tulisan
Konteks sejarah atau sosial: gambaran kondisi sosial dan politik pada saat cerita ditulis
Aliran sastra: karya atau tokoh penulis sastra lain yang memengaruhi gaya bahasa yang digunakan oleh penulis saat menyampaikan ceritanya.
Latar belakang pengarang, konteks sejarah atau sosial, dan aliran sastra dapat membantu pembaca memahami pesan atau makna dalam cerita dan membantu membentuk interpretasi yang lebih kaya dan mendalam.

Struktur Cerita Pada Cerpen

Struktur dalam cerpen atau cerita pendek adalah susunan elemen-elemen yang membentuk cerita keseluruhan. Struktur cerpen terdiri dari beberapa bagian yang harus disusun dengan baik agar dapat dinikmati oleh pembaca. Berikut ini adalah penjelasan tentang struktur dalam cerpen:

1. Abstrak

Pada bagian abstrak cerpen, kamu bisa memperkenalkan tokoh-tokoh utama dalam cerita. Penulisan abstrak pada cerpen biasanya digunakan sebagai pelengkap cerita saja sehingga bersifat opsional.

2. Orientasi

Pada bagian orientasi cerpen, kamu dapat menggambarkan latar cerita seperti gambaran tempat dan waktu, serta masalah atau konflik yang akan dihadapi oleh tokoh utama. Kamu juga bisa membangun tensi atau emosi yang dirasakan oleh tokoh dalam cerpen tersebut.

3. Komplikasi

Pada bagian komplikasi, kamu bisa menjelaskan tentang awal mula pengalaman tokoh menghadapi suatu masalah yang dihadapi. Pengalaman ini juga termasuk watak dari tokoh dan urutan kejadian yang berhubungan dengan sebab akibat dari permasalahan.

4. Evaluasi

Pada bagian evaluasi, puncak dari ketegangan dan konflik dalam cerita digambarkan secara jelas. Jadi, kamu harus menggambarkan suasana dan perasaan tokoh utama dalam memproses konflik tersebut. Penulisan aspek ini bertujuan agar pembaca menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang muncul pada bagian awal cerita.

5. Resolusi

Pada bagian resolusi cerpen, kamu bisa menuliskan situasi di mana konflik mulai mereda. Pada bagian ini, tokoh utama secara bertahap mulai menemukan jalan keluar dari masalah. Maka, kamu bisa menuliskan pembongkaran atau penjelasan dari beberapa kejadian yang masih menjadi misteri bagi pembaca.

6. Koda

Koda merupakan bagian di mana kamu sebagai penulis bisa menyampaikan pesan moral yang dapat diambil oleh pembaca.

 

Ciri-Ciri Cerpen

Untuk mendefinisikan karya tulis sebagai cerpen, terdapat ciri-ciri umum yang bisa diidentifikasi. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Cerpen bersifat fiktif

Ciri-ciri cerpen yang pertama adalah kisah yang dituliskan bersifat fiksi. Meski sebuah cerpen dapat terinspirasi dari kejadian nyata, dalam kepenulisannya harus dikembangkan menjadi fiksi. Ciri-ciri cerpen yang bernuansa fiktif harus diaplikasikan karena jika dibuat sangat mirip dengan kejadian sebenarnya, maka genrenya bisa saja masuk ke dalam kategori autobiografi atau biografi.

2. Jumlah kata dalam cerpen relatif sedikit

Memiliki alur cerita yang singkat dan sederhana, membuat cerpen biasanya hanya terdiri dari 1000-10.000 kata saja.

3. Karakter tokoh pada cerpen sangat sederhana

Dengan jumlah kata yang relatif sedikit, tentu saja penokohan dalam cerita pendek tidak akan rumit seperti dalam novel. Umumnya, penulis cerpen hanya menyoroti sebagian kecil dari karakter tokoh-tokoh.

Selain itu, biasanya hanya ada satu sampai tiga tokoh saja dalam cerita. Tiap-tiap tokohnya tidak ada deskripsi detail ataupun terlalu mendalam tentang karakteristiknya.

4. Selesai dibaca dalam sekali duduk

Berbeda dengan karya sastra novel yang berisi beberapa bab yang bisa diselesaikan secara berkala, ciri-ciri cerpen yang utama adalah selesai dibaca sekali duduk saja.

5. Pemilihan diksi cerpen umumnya tidak rumit

Karena penyajian cerita kepada pembaca harus dapat diselesaikan dalam sekali duduk, pemilihan kata dalam penulisan cerpen biasanya sederhana. Hal ini agar alur cerita lebih mudah dicerna, dipahami, dan dinikmati oleh pembaca.

 

Jenis-Jenis Cerpen

Berikut ini adalah penjelasan tentang cerpen pendek, cerpen sedang, dan cerpen panjang:

1. Cerpen Pendek

Cerpen pendek adalah cerita dengan jumlah katanya terdiri dari 500 hingga 700 kata. Struktur ceritanya sangat singkat dan sederhana, serta benar-benar hanya fokus membahas satu peristiwa atau konflik saja. Karakter dan latar belakang cerita biasanya tidak digambarkan secara mendetail. Cerpen pendek seringkali memiliki akhir yang mengejutkan atau terbuka.

2. Cerpen Sedang

Cerpen sedang memiliki jumlah kata berkisar 700 hingga 1000 kata. Karena sedikit lebih panjang dari cerpen pendek, penokohan yang diceritakan bisa dijabarkan dengan kalimat yang lebih jelas. Cerpen sedang juga biasanya digunakan untuk menjelaskan cerita yang lebih mendetail.

3. Cerpen Panjang

Cerpen panjang biasanya memiliki jumlah kata berkisar 1.000 hingga 10.000 kata. Cerpen jenis ini punya struktur cerita yang lebih kompleks dibandingkan dua jenis cerpen sebelumnya. Dengan karakter yang lebih kompleks dan latar belakang yang lebih detail, cerpen panjang seringkali memiliki plot yang lebih rumit dan beragam, serta penggalian pengembangan karakter yang lebih mendalam.

 

Fungsi Cerpen

Sebagai karya seni kepenulisan, tentu cerpen memiliki fungsi yang berbeda-beda tergantung pengaruh yang dirasakan oleh para pembacanya. Namun, fungsi cerpen bisa dikategorikan ke dalam penjelasan berikut.

1. Fungsi Rekreasional

Cerpen merupakan salah satu media hiburan yang populer. Cerpen yang menarik dapat menghibur pembaca dan memberikan kesenangan.

2. Fungsi Didaktif

Fungsi cerpen ini ditandai dengan cerpen yang mengajarkan nilai-nilai moral dan pelajaran hidup yang berharga. Cerpen juga dapat memberikan pemahaman tentang budaya, sejarah, atau peristiwa penting dalam kehidupan manusia.

3. Fungsi Inspirasional

Cerpen dapat menginspirasi pembaca dengan cara menunjukkan karakter, pengalaman tokoh, penyelesaian masalah, atau pun situasi yang inspiratif melalui aspek-aspek yang ada dalam karya tulisan tersebut.

4. Fungsi Politis

Cerpen dapat digunakan untuk menyampaikan pesan tertentu seperti kritik sosial, politik, atau budaya. Cerpen juga dapat digunakan untuk mempromosikan ide atau memengaruhi pembaca tentang nilai-nilai tertentu.

 

Cara Menulis Cerpen untuk Pemula

Sebagai langkah awal cara membuat cerita pendek untuk pemula, sebaiknya kamu menyisihkan waktu khusus untuk menulis. Hal ini karena, pengerjaan membutuhkan beberapa tahapan proses yang cukup panjang sebagai berikut.

1. Menentukan tema atau ide cerita

Pilih topik yang menarik untuk kamu atau ide-ide seperti pengalaman yang ingin dibagikan kepada pembaca. Pikirkan juga pesan atau moral atau nilai-nilai yang ingin kamu sampaikan melalui cerpen.

2. Membuat karakter

Ciptakan karakter-karakter yang akan membangun keseluruhan jalannya cerita. Berikan nama, watak atau karakterisasi, dan juga latar belakang tokoh yang membuat mereka menarik dan mudah diingat.

3. Buat kerangka atau plot cerita

Atur alur cerita dengan menggambarkan kejadian-kejadian penting yang terjadi. Tuliskan titik poin ketika konflik muncul, permasalahan terjadi, serta resolusi kunci dari permasalahan tersebut.

4. Deskripsikan suasana dalam cerpen

Gambarkan latar tempat dan suasana yang ada dalam cerita dengan menggunakan kata-kata dan kalimat yang deskriptif. Kamu juga bisa menghubungan latar dan suasana dengan karakteristik atau kondisi tokoh.

5. Menentukan sudut pandang

Sudut pandang adalah cara penulis memposisikan diri dalam penulisan kisahnya. Dalam proses melahirkan suatu karya fiksi cerpen, sudut pandang digunakan dalam menampilkan penokohan dengan gaya yang diinginkan penulis.

Sederhananya, sudut pandang berupa cara kamu dalam penyebutan tokoh pada cerita. Kebanyakan penulis menggunakan sudut pandang orang pertama seperti penggunaan subyek “saya” atau “aku” dalam menyampaikan cerita.

Ada pula penulis yang menggunakan sudut pandang orang ketiga dengan menyebut subjek “mereka” atau “dia” untuk menyampaikan cerita.

6. Menulis cerpen dengan ciri khas sendiri

Seperti disinggung sebelumnya, cerpen dapat menggambarkan ciri khas seorang penulisnya. Karena itu, tips menulis cerpen bagi pemula selanjutnya adalah menulis dengan gaya bahasa sendiri. Artinya, kamu boleh terinspirasi dari gaya penulis lain. Tetapi, jangan sampai kamu sepenuhnya berusaha untuk meniru cara kepenulisannya.

7. Swasunting dan Revisi

Setelah selesai menulis cerpen, baca kembali hasil karya tulis kamu dan perbaiki kesalahan yang ada. Periksa tata bahasa, ejaan, dan struktur kalimat untuk memastikan cerpen kamu mudah dibaca dan dimengerti.